Review Buku yang Dibaca BTS: Novel Almond

by - Saturday, September 12, 2020

review buku novel almond

Review Buku yang Dibaca BTS: Novel Almond - Bisa dibilang ini pertama kalinya aku baca novel di tahun 2020. Cukup lama memang. Buku yang terakhir kubaca itu "I Want To Die But I Want To Eat Tteokbokki First". Sejak fokus buat kerja, aku jadi jarang lagi buat baca buku. Dan kebetulan, aku lagi ikutin variety show-nya Bangtan "BTS in The Soop" yang ditayangin di JTBC dan aku kembali berpikir untuk baca buku kembali setelah setahun ga baca buku.

Di variety show BTS yang "tumbenan" ditayangin di TV itu, aku ngeliat Namjoon sama Yoongi baca buku yang di depannya ada gambar orang muka datar. Kayak gini:
review buku novel almond
Seperti biasa, kalau Namjoon lagi baca buku, aku selalu penasaran sama apa yang lagi dibaca dan langsung cari tahu tentang bukunya. Dan untungnya, setiap kali lihat ke Twitter, aku selalu temuin itu dan pasti banyak diomongin. Yap, buku kali ini ternyata novel yang berisi cerita fiksi berjudul "Almond" karya Sohn Won-Pyung.

Karena mau tahu isinya lebih detail, akhirnya aku pesen di gramedia kebetulan masih harga promo (Shopee). Dan aku inget banget pas checkout baru 6 buku yang terjual. Tapi, setelah banyak diomongin, aku cek hari ini (12/09/2020) udah sold out dan terjual 283 buah. Wah!

Kabar baiknya, karena aku kembali baca buku novel, aku akhirnya bisa kembali nulis review novel lagi dan jadi ide biar blog ini tetap update hehe.

Langsung aku mulai aja ya:

Isi Novel Almond

Novel Almond ini bercerita tentang seorang lelaki yang memiliki penyakit alexitimia. Alexitimia adalah penyakit dimana penderitanya tidak memiliki kemampuan untuk mengungkapkan atau pun merasakan emosi. Tak jarang pula mereka tidak bisa membaca emosi orang lain sehingga bisa membuat mereka merasa kebingungan.

Cerita ini sangat menarik karena ceritanya akan berjalan maju seiring dengan perjalanan "si pemeran utama, Yoonjae" dan ibunya dalam menghadapi penyakitnya sendiri. Juga beberapa orang yang tertarik dengan Yoonjae.

Selain bercerita tentang alexitimia, di novel ini juga ada banyak cerita lain mengenai kasih sayang keluarga dan juga pertemanan yang bisa dibilang cukup "unik" karena kedua orang teman ini memiliki "kesamaan yang berbeda". Dan secara diam-diam, ternyata mereka saling tertarik untuk tahu lebih banyak tentang mereka. Hehe udah mulai penasaran?

Ada cerita juga dibalik judul "Almond". Kalau kamu baca, kamu pasti akan mengerti kenapa novel ini berjudul Almond.

Hmm, mungkin singkat aja ya tentang isi novel Almond karena takutnya bisa spoiler.

Review Novel Almond

review buku novel almond

TBH, aku lebih menikmati baca novel Almond daripada I Want To Die But I Want To Eat Tteokbokki First. Gara-gara ini, aku makin sadar kalau aku ternyata emang pecinta tulisan fiksi dari pada yang non fiksi. Aku juga ga mau ngebandingin novel Almond sama I Want To Die But I Want To Eat Tteokbokki First karena emang berbeda jenis banget.

Sama halnya kayak waktu aku baca buku Seni untuk Bersikap Bodo Amat dan buku novel fiksi yang sudah lama aku baca dan lupa judulnya. Tentu, aku lebih menikmati novel fiksi meski pun buku-buku seperti Seni untuk Bersikap Bodo Amat atau I Want To Die But I Want To Eat Tteokbokki First tetap kutuntaskan karena aku membutuhkan informasi mengenai itu.

Ok, sebelum review novel Almond, aku mau appreciate penerjemahnya. Mbak Suci Anggunisa Pertiwi dan tim. Bahasa Indonesia yang ditulisnya benar-benar enak dibaca (bukan pakai bahasa baku yang agak "kagok" buat dibaca) dan mudah dimengerti juga. Pokoknya, dari halaman pertama baca aku udah bisa nikmatin alur ceritanya dan bisa ngerasa masuk ke dalam ceritanya.

Kalau ditanya mau kasih rate berapa.. aku bakal kasih 8/10. Ngga. Bukan karena Bangtan baca ini, tapi ini emang murni karena aku suka sama jalan ceritanya.

Jalan cerita novel Almond ini cukup menarik untuk aku karena jujur aku baru tahu tentang alexitimia. Dan bisa bikin aku ngebuka pikiran aku untuk melihat dunia dari berbagai macam sisi. Sangaaat recommended!

Di novel Almond ini, aku dapat banyak nilai-nilai kehidupan dan juga moral. Ada salah satu hal yang aku ingat. Tapi aku lupa seperti apa jelasnya kalimat itu dan ada di halaman berapa. Intinya, Yoonjae pernah bertanya mengenai "normal itu seperti apa?". Saat baca mengenai hal itu, aku menjadi bertanya-tanya sendiri.

Kalimat itu membuatku berpikir juga: memang normal itu apa? Apa setiap orang punya standarnya masing-masing mengenai "normal" ini? Apa kalau kita sedikit berbeda dari orang lain itu artinya "tidak normal"? Bahkan, sampai sekarang pun aku masih tak tahu jawabannya.
Dari novel Almond juga, aku bisa mendapat pandangan baru mengenai orang maupun suatu hal. Berikut ini akan aku sebutkan nilai-nilai berharga yang aku temukan melalui novel Almond:

1. Jangan melihat dan menilai orang hanya dari 1 sisi saja. 

Hal ini memang benar adanya. Ada banyak orang yang selalu melihat orang hanya dari 1 sisi saja. Bahkan, mereka dapat  dengan mudah menilai orang lain itu baik atau buruk hanya dengan melihat 1 gerakan saja. Manusia memang luar biasa bukan? Tapi, apa kalian pernah berpikir untuk melihat dari sisi atau gerakan yang lain? Jika belum, sebaiknya kita mulai mencobanya dari sekarang!

2. Kita tak boleh merasa "sok tahu" tentang orang atau hal apa pun.

Seperti poin di nomor 1, memangnya kita siapa sampai merasa tahu segalanya tentang hal yang diperlihatkan orang lain "hanya karena dari depannya saja"? Bahkan, terkadang kita tidak pernah memikirkan perasaan orang lain.

Jika memang benar-benar tidak tahu atau hanya dengar dari orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya, sebaiknya kita berhenti untuk sok tahu.

3. Selalu perhatikan ucapan kita kepada seseorang.

Sebelum berbicara, sebaiknya kita harus memikirkannya terlebih dahulu. Apakah pertanyaan kita akan membuatnya tersinggung? Apakah ucapan kita bisa membuat seseorang menjadi sedih? Apakah sikap yang kita perlihatkan bisa membuat seseorang menjadi tidak nyaman? Dan lain sebagainya.

Ada baiknya untuk bertanya dahulu apakah mereka akan keberatan atau tidak dengan pertanyaan yang akan kita ajukan/ Selain itu, jangan memaksa seseorang juga untuk bercerita hal yang tidak diinginkan. Jika mereka mengatakan "tidak" sebaiknya berhenti dan coba untuk membahas hal lainnya yang menyenangkan.

4. Waktu dan ketulusan bisa merubah sikap seseorang.

Ada banyak yang mengatakan "kita tidak akan pernah bisa merubah sikap seseorang". Tapi, entah mengapa aku malah sedikit tidak percaya dengan hal itu. Aku rasa, sikap seseorang bisa berubah mengikuti dengan waktu dan juga karena adanya ketulusan.

Jika kita bisa sedikit bersabar, kita bisa membantu seseorang untuk merubah sikapnya menjadi lebih baik dengan cara tidak memaksa dan tidak menggurui.

5. Jangan jadikan orang lain sebagai bahan untuk ghibah

Note: sebenarnya tadinya mau pake kata lain, tapi lupa jadi untuk sementara pake ghibah ya hehehe.

Seriously, aku benar-benar benci orang-orang yang seperti ini. Bahkan, di novel Almond pun sama saja. Memang benar, di dunia nyata ini pun ada mereka yang memiliki group chat yang isinya hanya untuk membicarakan rumor atau kesedihan orang lain. Dan bahkan mereka tetap menggiring opini meskipun sudah tahu fakta sebenarnya seperti apa. Sungguh lucu orang-orang yang seperti ini.

Untuk kamu yang masih sering mengonsumsi aib, kejelekan atau pun kesedihan orang lain, sebaiknya coba untuk berhenti pelan-pelan. Aku tahu mungkin susah karena kamu bisa dianggap tidak up to date mengenai orang lain. Tapi, perlu kamu tahu, hal seperti itu sangat buruk dan coba saja bayangkan ada di posisi orang yang sedang kamu perbincangkan di group chat itu.
--
Wah ga kerasa nulisnya jadi lumayan panjang. Jadi, itu review dan beberapa hal yang aku dapat dari Novel Almond.

Terima kasih untuk Sohn Won-Pyung yang sudah membuat novel menarik ini. Saat ini, aku benar-benar merasa memiliki perspektif baru mengenai sikap dan pandangan orang lain. Aku juga memiliki pemikiran baru untuk caraku melihat dunia.

Untuk kamu yang belum membaca novel Almond, sebaiknya ayo segera beli novelnya. Kamu mungkin akan tenggelam bersama seperti aku saat membaca novelnya. Semoga review ini bermanfaat ya untuk kamu yang sedang menimbang-nimbang ingin beli novelnya atau tidak.

Beli aja! Ngga akan nyesel kok! Jangan beli yang bajakan yaa~

You May Also Like

4 komentar

  1. terima kasih review jujurnyaa!^^

    ReplyDelete
  2. terima kasih reviewnya...^^persis seperti yang sy rasakan saat membaca Almond.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)