Rasanya Menjadi Ibu Baru yang Masih Bekerja

by - Saturday, April 16, 2022



Rasanya Menjadi Ibu Baru yang Masih Bekerja - Tidak terasa 5 bulan sudah terlewati sejak aku bertemu dengan anakku untuk pertama kalinya di dunia ini. Ada banyak sekali perubahan yang terjadi di kehidupanku terutama soal keseharianku. Ya, bisa dibilang sepertinya berbeda 180°. 

Pagi Hari yang Sibuk

Di pagi hari, biasanya aku hanya tinggal mandi, makan, dan langsung bekerja. Tapi, saat anakku sudah ada di kehidupanku, menjadi seperti ini:
  • Mandi
  • Menyiapkan air dan peralatan untuk mandi bayi
  • Memandikan bayi
  • Memakaikan baju bayi
  • Menidurkan bayi sambil memberi ASI
  • Makan
  • Bekerja 
Tahapannya menjadi lebih banyak dari biasanya. Rasanya juga luar biasa melelahkan. Tapi, bisa dengan mudah terobati dengan melihat senyum dan tawanya bayiku. Dia sangaaat menggemaskan! 

Bekerja Hingga Malam Hari

Apakah setelah bekerja akan lancar-lancar saja? Tentu tidak! :D 

Entah bagaimana, bayiku sepertinya tahu setiap kali aku mulai membuka laptop. Yang tadinya sudah tertidur pulas, pasti akan langsung terbangun sambil menangis. 

Mau tidak mau, aku jadi harus kembali mencoba menidurkannya hingga dia tertidur lagi. Belum lagi saat bayiku tidak ingin tidur dan malah ingin bermain. Jadi, aku harus menemani bayiku bermain, menggendongnya ke depan rumah, mengajaknya mengobrol, dan lain-lain. 

Anakku juga termasuk anak bayi yang sangat suka mengoceh. Jadi, dia benar-benar harus diajak mengobrol. Kalau tidak, ya benar! Dia akan kembali menangis karena tidak suka dicuekin. 

Karena hal ini, biasanya aku baru bisa menyelesaikan pekerjaanku di malam hari. Untungnya, jam kerjaku cukup fleksibel. Jadi, aku akan mengirim laporan harian biasanya antara jam 8-9 malam. Tapi, bisa lebih cepat sekitar jam 7 malam jika tidak terlalu banyak hambatan.

Untuk mengikuti BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge 2022 ini saja bisa dibilang aku nekat. Meski tahu sendiri waktuku sangat sulit didapatkan. 

Mengurus Bayi Sendiri

Karena pekerjaanku full WFH, jadi, aku cukup beruntung karena bisa mengurus bayiku sendiri. Saat ini, aku memang masih tinggal di rumah ibuku. Aku dan suami pindah kembali ke rumah ibu setelah masa kontrakan habis dan kebetulan saat itu usia kandunganku 8 bulan. Kupikir, karena aku masih ibu baru, aku bisa tinggal di rumah ibu untuk tahu banyak hal mengenai bayi.

Namun, ibuku sendiri juga bekerja. Jadi, aku benar-benar mengurus bayiku sendiri mulai dari mandi hingga kegiatan lainnya. Aku juga jadi harus pintar me-manage waktu agar aku tetap bisa melakukan keseharianku sambil mengurus bayiku. 

Untungnya, suamiku mau bekerja sama denganku. Dia bertugas untuk mencuci pakaianku, dia dan bayi. Jadi, aku merasa sangat terbantu.

Waktu Tidur yang Berkurang

Hal ini memang sudah pasti dialami semua ibu baru. Bahkan, di bulan pertama dan kedua setelah melahirkan, aku sempat menangis setiap malam hanya karena aku mengantuk.

Saat usia 1-3 bulan, bayiku masih belum memiliki jam tidur yang benar. Setiap malam, bayiku bisa bangun 4-5 kali atau bahkan lebih. Dari yang biasanya aku tidur 8-9jam, saat itu menjadi 3-4jam saja dalam sehari. Pokoknya, sangat sulit untuk mendapatkan waktu untuk tidur.

Jadi, rasanya menjadi ibu baru yang masih bekerja memang campur aduk. Aku harus bisa mencampurkan waktuku untuk bekerja dan mengurus bayi. Banyak sekali tantangannya. 

Aku juga sempat merasa kecapekan hingga down dan akhirnya aku harus pergi ke dokter. Saat dicek, tensiku sangat rendah. Dan sudah 3 hari terakhir ini, tubuhku sedang sulit untuk diajak kerjasama. Aku mengalami flu berat.

Tapi, karena aku seorang ibu, aku tentu tetap harus menjaga anakku. Aku menggunakan masker bahkan di saat aku tertidur karena takut anakku ikut tertular. Rasanya cukup eungap

Itulah curhat hari ini.

You May Also Like

0 komentar

Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)