instagram twitter facebook google+ tumblr

Aulia's Story

  • Home
  • About
  • Sitemap
  • Blog
    • Jajan
    • Jalan-Jalan
    • Story
  • Beauty
  • K-Things
  • Review
  • Tutorial
Dia yang paling kucinta

Keseharianku di kota tetap sudah menghilang. Kota tetap sekarang hanya menjadi tempatku untuk beristirahat dan menonton tv saja. Kujang yang menjadi lambang dari kota tetapku jarang kulihat kembali. Kehidupanku beralih menjadi di kota yang panas ini. Ya, Jakarta. Kota dengan segumpal gedung bertingkat dan mobil-mobil pribadi yang muak kulihat sekarang menjadi pandangan keseharian di mataku. Aku tak begitu peduli dengan gedung-gedung bertingkatnya. Tapi ini yang ku keluhkan pada Kota ini. "Kapan mobil-mobil pribadi yang memadati jalan setiap harinya berubah menjadi manusia-manusia yang memiliki pribadi?". Aku rindu berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain.

Setiap minggunya, hampir 6 hari ku lakukan kegiatan di Jakarta. Ini tuntutan masa depanku. Suatu hari nanti jika aku sudah berumur, aku, suamiku dan anak-anakku akan berlibur menikmati hasil dari yang ku lakukan di Jakarta sekarang ini. Ah, itu harapanku. Tapi, sebelum hal itu terwujud, aku membuat sebuah tekad yang akan kulakukan. Ya, aku yang tahu.

Bukan Jakarta yang akan kubicarakan. Aku ingin membicarakan kota tetapku. Aku selalu rindu dengan kota tetapku. Tempat yang tidak terlalu panas, tidak terlalu banyak gedung-gedung bertingkat, ya walaupun macet masih sering terjadi. Tak apa. Aku tetap menyukai kota ini. Dan apa kau tau? Apa yang membuat aku menyukai dan sering merindukan kota ini? Jika kau menjawab "seseorang" jawabanmu benar. Kau hebat! Tebakanmu benar.

Sebenarnya, aku ingin mengucapkan satu hal kepadanya. Bukan satu hal. Tapi ribuan, bahkan jutaan atau milyaran. Ah aku tak tahu, sepertinya kata-katanya tak terhingga. Misalnya, aku ingin mengucapkan hal ini dan diucapkan di dekatnya.
Ya, simpel memang. Tapi memang ini yang sebenarnya kurasa. Kau tahu apa yang kusuka darinya? Banyak. Senyumnya, matanya, ah aku terlalu banyak menyukai aspek yang ada di dirinya. Aku menyukainya lebih dari apapun, bukan suka. Aku terlanjur cinta. Tapi rasa maluku terlalu tinggi. Yang bisa kulakukan hanya terdiam. Ya, lewat kata-kata ini dia akan tahu perasaanku yang sebenarnya. Tak ada seorang pun yang bisa menandinginya. Kenapa? Karena dia terlalu berarti untukku. Walaupun dia tak mengetahui itu, tak apa. Aku tetap senang.

Ini masih kata-kata yang pas denganku untuknya. Lebay? Untukku tidak. Tanpa dia, tak mungkin aku akan memiliki kehidupan. Tanpa cinta dia, tak mungkin aku ada di dunia ini. Aku tahu sebenarnya dia amat sangat mencintaiku. Akupun begitu.
Dia ibuku. Wanita terhebat yang pernah kutemui di hidup ini. Dia bukan hanya seorang ibu. Dia seorang sahabat untukku. Setiap aku kembali ke kota tetapku, pasti selalu ada canda tawa dengannya. Dia banyak bercerita, dia temanku yang selalu ku ajak jalan, aku tak pernah malu dengan umurku yang seperti ini, aku masih sering pergi bersamanya. Aku bangga memilikinya. ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Ya Allah, sampaikan rasa cintaku untuknya ♥ ini lagu buat ibu
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

CARI

Sponsor

About me

About Me

This is a half of my world. I love writing very much. Writing is my passion, my hobby and a half of my world ♥

Follow Me

  • instagram
  • twitter
  • facebook
  • linkedin
  • google+
  • tumblr

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • Review Novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
    Yap, kemaren malem jam 10:44 aku baru aja selesai baca novel Dilan yang kedua. Novel karya Pidi Baiq ini emang udah aku tunggu lamaaa ba...
  • Review Novel Milea Suara dari Dilan
    Halo semua, hari ini aku mau review novel lagi. Mungkin dari kalian ada yang udah baca novel Dilan atau judul lengkapnya " Dilan, Di...
  • Tali, Pisau, Ruangan dan Senyuman
    "Bawakan aku tali yang panjang itu!" Rasanya, aku sering mendengar kalimat itu. Alih-alih untuk menggantungkan diriku di atas...

Labels

blog dilan liburan novel pidi-baiq real-story rekomendasi renungan review sharing story tips-trik travel wisata

Blog Archive

  • ►  2022 (31)
    • ►  June (1)
    • ►  April (30)
  • ►  2021 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2020 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2019 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (17)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (10)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  January (2)
  • ▼  2014 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ▼  August (1)
      • "Dia" yang Paling Ku Cinta
    • ►  July (5)
  • ►  2013 (2)
    • ►  March (2)
  • ►  2012 (4)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)

Member of

Instagram Twitter Facebook Google+ Tumblr

Created with by BeautyTemplates