instagram twitter facebook google+ tumblr

Aulia's Story

  • Home
  • About
  • Sitemap
  • Blog
    • Jajan
    • Jalan-Jalan
    • Story
  • Beauty
  • K-Things
  • Review
  • Tutorial
Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix

Sebenernya ini cerita udah lama, beberapa bulan lalu. Lupa sih waktu bulan apa. Kayaknya bulan Mei. Jadi, waktu itu aku ajak si doi ke Danau Quarry Jayamix. Soalnya aku liat di instagram, cerita temen-temen, mereka udah banyak yang kesitu. Dan katanya sih bagus, instagramable banget haha. Setelah si doi bilang iya oke, akhirnya kita pun berangkat kesana. FYI, kalo mau datang ke sana, aku saranin jangan naik motor matic ya. Kenapa? Ntar aku jelasin lengkapnya deh hehe. Dan ayo kita mulai Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix!

Lokasi, danau ini, cukup jauh dari rumah aku yang lokasinya di Ciawi, Bogor. Btw, rumah doi di Ciapus dan pagi-pagi dia harus jemput dulu ke Ciawi, dari Ciawi kita berangkat ke Rumpin. Huaaa, jauh banget kasian doi. Lokasi lengkapnya ada di Kp. Sawah, Rumpin, Bogor, 16350 atau itu gampangnya ke daerah Parung.
Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix ini, ditemenin sama Google Maps. Sampe muter-muter dan ternyata engga se-deket yang aku kira. Ok guys, aku bener-bener saranin kok pake Google Maps. Daerah Rumpin ternyata bener-bener masih pedesaan. Sepanjang jalan, masih banyak banget pemandangan hijau yang masih alami. Kalian harus tau, lucu banget, di sana tuh kambing-kambing, domba-domba, dan sejenisnya masih berkeliaran di jalan. Engga dikandangin! Tapi, aku seneng liatnya ngga tau deh kenapa. Jarang banget deh aku liat pemandangan kayak gitu.
Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix
Ini Danau Quarry Jayamix ya, bukan jalannya :p

Daaan, karena aku ngga tau dan belum pernah kesana, aku gatau ternyata perjalanan kesana banyaaak banget medan yang harus dilewatin. Ternyata, selain pedesaan, daerah ini juga daerah pertambangan! Jalan menuju sana bener-bener jelek parah, bolong, berlubang (apa bedanya? haha), berlumpur, banyak truk gede yang bawa batu-batu, mana doi kebetulan lagi bawa motor yang matic, dia sampe ngomel-ngomel, "kenapa ngga bilang jalannya kayak gini? harusnya ngga bawa motor yang ini.". Guys, bener-bener aku saranin, jangan naik motor matic. Ya, boleh aja sih tapi harus super hati-hati. Buat yang penasaran silahkan Googling "Rumpin" ntar ada gambar yang jalannya berlumpur. Bayangkan.

Setelah ngelewatin itu semua, tiba-tiba di Google Maps nunjukin kalau kita udah sampe. Udah ada di Danau Quarry Jayamix. Tapi, sejauh mata memandang, yang ada cuma pertambangan. Gaada tanda-tanda Danau sama sekali. Kebetulan juga, tanda di Google Maps pas udah sampe tuh ada di tempat yang jalannya berlubang + berlumpur. Lah, bingung lah kita. Untung di situ ada mbak-mbak cantik yang lagi motongin sayur kayaknya, doi nanya dan katanya terusin aja jalannya kesana ntar ada petunjuk gitu.

Kita lanjutinlah perjalanannya. Lurus terus, disana ada banyak bacaan, banyak tanda panah gitu yang nunjukkin dimana lokasi danau itu. Dan serius, jauh banget -_- ada cerita juga, deket jembatan ada anak-anak yang ngumpul minta duit gitu ya taulah maksudnya, kalau ngga dikasih marah-marah mereka -_-

Aku lupa lagi detail jalannya, pokoknya kita akhirnya sampe di sana. Ada yang minta tiket gitu pas sampe, harga tiketnya waktu itu Rp 5.000 dan pas masuk lagi ke dalem ada yang kasih karcis parkir motor gitu, harga parkir motornya lebih mahal dari tiket masuknya ternyata, Rp 10.000.
Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix
tiket masuk sama karcis parkir motornya
Sampe di sana tuh pas banget lagi tengah hari. Lagi panas-panasnya, sampe doi ngga mood jalan dan jajan kopi dulu di warung deket danau. Dan, aku yang laper jajan mie goreng ke ibu warung itu. Abis diem, ngobrol sama doi di warung itu, warungnya kebetulan ngehadep ke danau. Danaunya tenang banget, warna ijo. Yaa pemandangannya lumayanlah. Di sana kita jalan ke atas soalnya kalau dari atas keliatan bagus danaunya. Tapi ternyata buat naik ke atas harus naik tangga yang curam banget. Aku takut, tapi aku liat di atas ada beberapa anak yang foto. Aku sama doi cuma sampe naik ngga begitu tinggi tapi kalau jatuh ke danau ya lumayan juga.
Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix
aku sama doi hehe

Di situ aku sama doi foto-foto, duduk-duduk, liatin danau, dan saling menghela nafas karena jauh. Di situ juga ada tenda kecil, aku kesitu sama doi. Soalnya dia ngantuk gara-gara kecapean, aku liatin danau, doi tidur -_- tiba-tiba ada suara gluduk gitu, terus langit di sebelah kanan udah hitem. Aku bangunin doi, nunjukin awan item, ngga lama aku sama dia pulang. Kurang lebih perjalanan kesana 2-3jam, di sananya 2 jam, pulang yaa 3 jam lebih soalnya bener-bener kejebak ujan gedeee banget.
Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix
mukanya lagi ngga banget, jadi ditutupin :D

Yaa gitu lah cerita Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix, kalau jalannya bagus menurut aku pasti menyenangkan. Pemandangan di sana juga cukup bagus buat kalian yang mau eksis. Tapi, kalau cerah lumayan nyengat panasnya hehe.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
review novel milea suara dari dilan

Halo semua, hari ini aku mau review novel lagi. Mungkin dari kalian ada yang udah baca novel Dilan atau judul lengkapnya "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" sama yang "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991".  Dan setelah Pidi Baiq nyelesain kedua novel keren itu, Piqi Baiq ngeluarin lagi novel terbarunya yang judulnya "Milea Suara dari Dilan". Kenapa suara dari Dilan? Soalnya 2 novel pertama itu nyeritain tentang "Dilan", tentang "hubungan Dilan dan Milea" dari sisi Milea alias dari ceritanya Milea. Dan yang sekarang, Milea Suara dari Dilan, nyeritain tentang "hubungan Dilan dan Milea" dari sisi Dilan, and of course, ini yang ceritain Dilan.

Oke, kita mulai ya Review Novel Milea Suara dari Dilan atau ada juga yang nyebut Novel Dilan 3. Karena novel ini ada sangkut pautnya sama novel Dilan yang sebelum-sebelumnya. Dan aku mau ngasih tau, dari semua pertanyaan yang muncul pas lagi baca Novel Dilan, hampir semuanya terjawab di novel Milea ini, jadi, kalau kalian yang ngga mau dapet spoiler, yaa terserah hehe.

"Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu." - Pidi Baiq

Review Novel Milea Suara dari Dilan
Cover novel Milea Suara dari Dilan
Kalimat di atas merupakan kalimat yang ada di cover novel Milea Suara dari Dilan. Pertama, aku mau bahas cover depannya. Cover novel Milea Suara dari Dilan ini, kurang lebih sama, sama novel Dilan yang kedua, di paling atas ada judul utamanya, ada sub judul di bawahnya, terus ada gambar ilustrasi Milea lagi nunduk, ada kutipan bukunya, dan ada nama ayah Piqi Baiq. Untuk warnanya abu, aku ngga begitu bisa kasih nilai untuk cover karena aku bukan anak desain. Tapi buat aku ya aku suka aja, abu itu kan identik sama SMA, dan kisah ini juga tentang mereka yang masih SMA. So, aku ngga ada masalah sama sekali sama covernya ini.

Oh iya itu aku beli novelnya bulan kemaren, bulan Agustus, aku ikut PO novelnya yang edisi Tanda Tangan Pidi Baiq + kaset musik gitu di mizanstore. Dan baru datang semingguan yang lalu, pas akhir bulan kayaknya, tanggal 31 Agustus 2016. Untuk kaset musiknya, aku belum denger sih. Jadi, ada beberapa lagu yang di dalemnya, cuma aku pernah baca reviewnya, katanya sih lagu-lagu yang ada di kaset itu udah ada yang share juga di YouTube. Hmm, entahlah yang penting aku senang dapet novel edisi ini!

Novel ini udah pasti nyeritain tentang Dilannya sendiri, karena yang nulis ini Dilan, tapi ya tetep dengan gaya penulisan Pidi Baiq. Bisa dibilang Novel Milea Suara dari Dilan ini adalah "jawaban" dari segala pertanyaan, dari semua kegelisahan Milea di novel sebelumnya. Rada nyesek sedikit sih pas baca, jadi pengen komentar, duh kenapa sih ngga gini, kenapa sih ngga gitu, ah gini sih, ah gitu sih. Dan aku juga jadi nangkep beberapa poin abis selesai baca novel ini.

Cerita di novel ini ngga begitu banyak cerita tentang romansa Dilan dan Milea. Engga begitu banyak. Padahal itu yang aku tunggu, serius! Di sini, Dilan lebih banyak cerita tentang persahabatannya, tentang teman-teman, keluarga, dan kesalahpahamannya tentang Milea. Tapi, semakin aku baca, aku semakin ngerti perasaan Dilan. Aku paham kenapa Dilan bersikap seperti itu ke Milea.

Di novel Milea Suara dari Dilan ini, menurut aku Dilan sama Milea itu sama-sama mendem sendiri tanpa mau nanya. Dilan, karena dia cowok, dia gengsi. Milea, karena dia cewek, dia cuma bisa nunggu. Karena sama-sama diem, ya jadinya sama-sama saling salah sangka. Aku yang baca ngerasa gimana gitu sama Dilan sama Milea, ah. Tapi, yaudah lah, Dilan sama Milea pun manusia, aku juga manusia dan aku juga ngga jarang ngelakuin hal yang sama kayak Dilan dan Milea (gengsian+cuma bisa nunggu aja).

Entah aku harus gimana ceritain dan ngejelasinnya. Tapi, sebenernya review novel ini simpel banget.
Kalau kalian penasaran kenapa Dilan gitu di novel sebelumnya, ya udah jawabannya di novel ini. Inti dari novel ini adalah kesalahpahaman. Satu poin bagus yang bisa kita ambil juga buat kehidupan nyata kita. Cielah.
 Aku ngga bisa kasih review yang panjang sih, karena menurut aku ya inti dari novel ini adalah penjelasan Dilan yang sisa ceritanya udah dijelaskan Milea di novel "Dilan, Dia Adalah Dilanku". Dan, dari ke-tiga novel "Best Seller" Pidi Baiq ini, aku bener-bener jatuh cinta sama novel Dilan yang pertama, novel yang bisa buat perasaan kayak lagi jatuh cinta. And seriously, thank so much Pidi Baiq udah mau thinking out of the box. Novel yang biasanya bahasanya baku, puitis, dsb, bisa jadi unik di tangan Pidi Baiq.

Satu poin yang bisa jadi pelajaran adalah :
Plis guys, buat kalian yang punya hubungan, entah itu pacaran, temenan, adek-kakaan, friendzone, keluarga, dll, kalau emang ada sesuatu yang pengen ditanyain, tanya aja ke orang yang bersangkutan. 1 kesalahpahaman bisa ngubah semuanya. Jangan sampe nyesel,
Aku kira cukup segini reviewnya. Entah itu review atau bukan, tapi aku hanya ingin share pendapatku tentang Novel Milea Suara dari Dilan ini. Buat yang penasaran, sok atuh, beli novelnya atau pinjem ke temen yang udah punya dan udah selesai baca. Inget jangan dirusak novelnya :D


Share
Tweet
Pin
Share
22 komentar
Newer Posts
Older Posts

CARI

Sponsor

About me

About Me

This is a half of my world. I love writing very much. Writing is my passion, my hobby and a half of my world ♥

Follow Me

  • instagram
  • twitter
  • facebook
  • linkedin
  • google+
  • tumblr

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • Review Novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
    Yap, kemaren malem jam 10:44 aku baru aja selesai baca novel Dilan yang kedua. Novel karya Pidi Baiq ini emang udah aku tunggu lamaaa ba...
  • Review Novel Milea Suara dari Dilan
    Halo semua, hari ini aku mau review novel lagi. Mungkin dari kalian ada yang udah baca novel Dilan atau judul lengkapnya " Dilan, Di...
  • Tali, Pisau, Ruangan dan Senyuman
    "Bawakan aku tali yang panjang itu!" Rasanya, aku sering mendengar kalimat itu. Alih-alih untuk menggantungkan diriku di atas...

Labels

blog dilan liburan novel pidi-baiq real-story rekomendasi renungan review sharing story tips-trik travel wisata

Blog Archive

  • ►  2022 (31)
    • ►  June (1)
    • ►  April (30)
  • ►  2021 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2020 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2019 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (17)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (10)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ▼  2016 (11)
    • ►  December (3)
    • ▼  September (2)
      • Perjalanan Menuju Danau Quarry Jayamix
      • Review Novel Milea Suara dari Dilan
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
  • ►  2013 (2)
    • ►  March (2)
  • ►  2012 (4)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)

Member of

Instagram Twitter Facebook Google+ Tumblr

Created with by BeautyTemplates